Jawab Keraguan Pengamat, Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,06%
Jawab Keraguan Pengamat, Sri Mulyani Pede Ekonomi RI Tumbuh 5,06% |
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjawab keraguan pengamat dan beberapa pihak atas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diproyeksi menyusut pada tahun depan seiring dengan tingginya ketidakpastian global. Menanggapi hal itu, Menkeu menegaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan terjaga sesuai target di 2020.
Seperti diketahui ekonomi RI pada tahun depan seperti target dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 dipatok mencapai 5,06%. "Kita tetap di 5,06%," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Sebelumnya Direktur Program Indef, Berly Martawardaya mengkalkulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,8%. Angka ini lebih rendah dibandingkan target pemerintah sebesar 5,3%. "Ancaman resesi global dan perang dagang yang tak berkesudahan menjadi beberapa penyebabnya. Indonesia tidak bisa menikmati pertumbuhan ekonomi di atas 5% seperti tahun 2018," katanya.
Hadapi Tantangan Ekonomi Tahun Depan, Ekonom Sarankan Tiga Strategi Ini
Dia menilai kinerja ekspor yang menurun dan transmisi investasi yang tidak sederas 10 tahun lalu, membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat. "Biasanya ada kenaikan investasi setelah Pemilu, tetapi karena masalah perang dagang dan geopolitik, sepertinya akan sulit buat kita alami di tahun depan," jelasnya.
Selain itu Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat dilatarbelakangi ketidakpastian ekonomi global yang membayangi hampir semua negara di dunia dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, beberapa negara sudah masuk jurang resesi seperti Turki dan Argentina, dengan sebagian besar lainnya sudah mengalami perlambatan ekonomi.
Seperti diketahui ekonomi RI pada tahun depan seperti target dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 dipatok mencapai 5,06%. "Kita tetap di 5,06%," ujar Menkeu Sri Mulyani di Jakarta, Jumat (29/11/2019).
Sebelumnya Direktur Program Indef, Berly Martawardaya mengkalkulasi pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan mencapai 4,8%. Angka ini lebih rendah dibandingkan target pemerintah sebesar 5,3%. "Ancaman resesi global dan perang dagang yang tak berkesudahan menjadi beberapa penyebabnya. Indonesia tidak bisa menikmati pertumbuhan ekonomi di atas 5% seperti tahun 2018," katanya.
Hadapi Tantangan Ekonomi Tahun Depan, Ekonom Sarankan Tiga Strategi Ini
Dia menilai kinerja ekspor yang menurun dan transmisi investasi yang tidak sederas 10 tahun lalu, membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat. "Biasanya ada kenaikan investasi setelah Pemilu, tetapi karena masalah perang dagang dan geopolitik, sepertinya akan sulit buat kita alami di tahun depan," jelasnya.
Selain itu Ekonom Indef Bhima Yudhistira Adhinegara memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat dilatarbelakangi ketidakpastian ekonomi global yang membayangi hampir semua negara di dunia dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan, beberapa negara sudah masuk jurang resesi seperti Turki dan Argentina, dengan sebagian besar lainnya sudah mengalami perlambatan ekonomi.
Berita Poker Online
ReplyDeleteDompet Poker
Berita Poker
Judi Casino Online
Live Chat Poker
Live Chat Bola88
Live Chat Poker88
Agen Poker Terpercaya
Agen IDN Poker
Berita Terbaru Indonesia
ReplyDeleteAgen Bola88
judi Slot88
Lapak Poker Online
Jakarta Poker Online
Link Poker Online
Info Poker Online
poker deposit 10000
ReplyDeletepoker deposit 10 rb
situs poker terpercaya
poker hadiah pulsa
poker bonus deposit terbesar
1001 poker
daftar poker pulsa
mobile poker club
poker idn terbaru
poker ceme online
poker online
ReplyDeletebonus deposit
daftar poker
deposit pertama
daftar poker
tidak tahu
kurang tahu
bonus deposit
daftar poker
titik akhir